Monday, April 6, 2015

Dolanan Masa kecil




Kali ini aku mau share tentang mainan masa kecil yang pernah aku mainin, buat teman teman masih ingat gak sama mainan baling-baling bambu, eits ini beda sama baling-baling bambu miliknya doraemon. Ini baling-baling bambu asli dari bambu dan teman-teman bisa buat sendiri, cara membuatnya mudah.
Pertama siapkan bahannya dahulu :
  • 1 batang bambu berdiameter kecil (3-5 cm)
  • 1 batang bambu belah
  • benang nilon yang tebal dan kuat
  • lem kayu
Cara membuat :
a.  Bambu berdiameter kecil di potong dengan panjang kira-kira 15 cm.  Buat Lubang pada sisi bambu, kira-kira 5 cm dari ujung bambu.
b.  Bambu berdiameter besar dibelah kecil dan di buat seperti tusuk sate.  kira-kira panjangnya 20 cm.
c.  belah lagi bambu agak lebar dan diserut sampai tipis membentuk baling-baling.  Pada bagian tengah, diberi lubang.
d.  Masukkan bagian c (tusuk sate) pada lubang di baling-baling.  beri lem agar melekat permanen.
e.  Rangkai semua bahan menjadi sepertidalam gambar di bawah.  Pasang tali dan diikat pada baling-baling.  Dan beri sepotong bambu kecil pada ujung tali agar tali sebgai pegangan.
cara memainkan :
Putar baling-baling hingga tali tergulung ke satu sisi.  tarik dengan keras sehingga baling berputar.  biarkan putaran menggulng tali ke sisi lainnya, hingga tali bisa di tarik kembali.  demikian dilakukan berulang-ulang.
Selamat Mencoba
Sumber : Kuas Ajaib Trans7


Wednesday, April 1, 2015

Guru Wajib Ikut Pendidikan Profesi Guru (PPG)

Guru wajib mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG)  sebab  seorang  sarjana pendidikan (S.Pd) masih belum bisa disebut sebagai guru sebelum lulus dari PPG dan sertifikasi guru nanti. Sehingga, seluruh S.pd diwajibkan mengenyam kembali bangku kuliah sebelum terjun menjadi guru.
Hal itu akan secara otomatis dibarengi pemberian gelar profesi kepada guru yakni title Gr. Gelar profesi itu menambah panjang gelar akademik sebelumnya, yakni SPd. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M. Nuh mengatakan pemberian gelar profesi guru itu terjadi setelah yang bersangkutan lulus PPG.  Namun ditekankan olehnya yang paling penting dari PPG ini adalah pendalaman ilmu yang dimiliki calon guru
guru-wajib-ikut-ppg
"Sama seperti lulusan kedokteran. Gelarnyakan S.ked (gelar akademik, red), itu mereka masih belum boleh nyuntik. Makanya,mereka harus mengambil pendikan profesi biar jadi gelar dr (gelar profesi) di depan. Sama, guru kan juga profesi seperti dokter," tutur Nuh kemarin.
Dalam PPG nanti, bahan ajar yang akan diberikan akan lebih terfokus pada praktek mengajar. Hal ini diharapkan bisa memperbaiki praktek mengajar guru yang ada di Indonesia. Dengan lama PPG pun akan disamakan dengan pendidikan profesi lainnya, yakni 1-2 tahun.
Sementara untuk guru-guru S.pd yang ada saat ini, Nuh akan memberikan waktu untuk proses penyesuaian. "Yang udah ngajar kita akan kasih waktu," tandasnya
Sumber: jpnn.com

MANFAAT MENDONGENG/BERCERITA BAGI KECERDASAN ANAK

Orangtua, sempatkan waktu mendongeng untuk sang buah hati setiap hari. Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), membacakan buku bagi anak bisa membantu mereka membangun kosakata dan kemampuan komunikasi.

Sebagaimana dikutip viva. co. id, para pakar mengatakan bahwa mendongeng untuk buah hati sejak masih bayi terkait dengan pencapaian mereka saat di sekolah dan di kehidupan nanti. Orangtua bisa memulainya dengan memeluk bayi sambil membacakan mereka buku berwarna.

Seperti dilansir laman Daily Mail, bersajak, bermain, berbicara, dan menyanyi adalah aktivitas yang cocok dilakukan bersama dengan buah hati untuk memperkenalkan aksara kepada mereka di usia dini.

"Anda tidak mengajarkan bayi berusia dua bulan membaca," ujar Dr Danette Glassy dari AAP.

"Duduk bersama mereka akan membuat bayi Anda cerdas dan bijaksana."

Meski demikian, realitanya hanya sepertiga anak-anak di Amerika (AS) yang dibacakan buku cerita setiap hari dari lahir hingga usia lima tahun. Hal ini berdasarkan National Survey of Children's Health tahun 2011-2012.

Sebagai perbandingan, hanya 60 persen anak-anak dari keluarga berpenghasilan lebih tinggi yang dibacarakan buku setiap hari. "Bahkan keluarga paling kaya dapat terganggu interaksinya dengan bayi mereka," ucapnya.

"Mereka bisa menghibur bayi dengan segala jenis gadget dan alat yang bisa mengganggu perkembangan anak."