Wednesday, May 6, 2015

MENYIMAK



BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengajaran bahasa Indonesia bertujuan memberikan pengetahuan kebahasaan agar murid mampu menguasai bahasa Indonesia sebaik-baiknya. Untuk mencapai tujuan ini maka, pada dasarnya ada empat keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh murid secara baik dan benar sebagaimana tercantum dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), yaitu keterampilan menyimak (listening skill) keterampilan berbicara (speaking skill), keterampilan membaca (reading skill), dan keterampilan menulis (writing skill).
Dari keempat keterampilan berbahasa (language skill) yang dikemukakan di atas, hanya keterampilan menyimak yang akan menjadi perhatian dalam makalah ini karena pada umumnya pengetahuan diperoleh melalui keterampilan menyimak. Setiap orang mendengar berita-berita melalui media massa maupun informasi melalui tatap muka, saat itu telah berlangsung pula kegiatan menyimak. Oleh karena itu, pengajaran menyimak mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran di sekolah dasar sebab kemampuan menyimak yang baik adalah kondisi awal untuk menghasilkan prestasi belajar yang baik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan menyimak ?
2. Bagaimana cara menyimak berita ?
3. Bagaimana cara menyimak pidato ?
4. Bagaimana cara menyimak khotbah ?
5. Bagaimana cara menyimak ceramah ?
6. Bagaimana cara menyimak diskusi ?


C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian menyimak
2. Untuk mengetahui cara menyimak berita
3. Untuk mengetahui cara menyimak pidato
4. Untuk mengetahui cara menyimak khotbah
5. Untuk mengetahui cara menyimak ceramah
6. Untuk mengetahui cara menyimak diskusi





















BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Menyimak
1. Menurut H.G. Tarigan
Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan

2. Menurut Djago Tarigan
Menyimak dapat didefinisikan sebagai suatu aktifitas yang mencakup kegiatan mendengar dari bunyi bahasa, mengidentifikasi, menilik, dan mereaksikan atas makna yang terkandung dalam bahan simakan.

B. Menyimak Berita
Berita merupakan cerita atau keterangan atau informasi mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat. Kejadian atau peristiwa itu disebut hangat kerana masih menjadi perhatian orang banyak atau didukung dengan penyebarannya melalui media, baik cetak maupun elektronik.

     Berita yang baik memiliki ciri sebagai berikut:
1. Penalarannya logis
2. Informasinya lengkap sesuai dengan rumus 5 W + 1 H
3. Struktur bahasanya tepat dan mudah dipahami
4. Diksinya tepat dan tidak ambigu
5. Menarik perhatian
6. Bahasanya segar dan hidup

Berikut ini tahapan-tahapan dalam menyimak berita:
1. Tahap mendengar
Dalam tahap ini, kita baru mendengar segala sesuatu yang dikemukakan oleh sang pembicara dalam ujaran atau pembicaraannya.

2. Tahap memahami
Setelah kita mendengar, akan ada keinginan bagi kita untuk mengerti atau memahami dengan baik isi pembicaraan atau berita yang disampaikan.

3. Tahap menginterpretasi
Dalam tahap ini, seorang penyimak yang baik, cermat, dan teliti belum puas kalau hanya mendengar dan memahami isi berita atau ujaran pembicara. Dia ingin menafsirkan atau mengintrepretasikan isi dari berita atau ujaran pembicara.

4. Tahap mengevaluasi
Setelah memahami serta dapat menafsirkan atau menginterpretasi isi berita atau pembicaraan, kita mulai menilai atau mengevaluasi pendapat serta gagasan dari isi berita atau sang pembicara. Kita ingin mencari letak keunggulan dan kelemahan isi berita atau isi pembicaraan. Kita juga mencari kebaikan dan kekurangan isi berita atau isi pembicaraan.

5. Tahap menanggapi
Tahap ini merupakan tahap terakhir dalam kegiatan menyimak. Sang penyimak menyambut, mencamkan, menyerap, dan menerima gagasan atau ide yang dikemukakan dalam isi berita atau sang pembicara. Sang penyimak telah sampai pada tahap menanggapi (responding). Tanggapan ini dapat berupa penolakan atau pendapat.


Setelah siswa menyimak, selanjutnya siswa disuruh:
a. menuliskan pokok-pokok berita.
b. menuliskan isi berita, dan
c. memberi tanggapan.

Untuk penilaian menyimak berita, dapat dilihat dari :
(1) aspek kebahasaan yang terdiri atas indikatornya nada/irama, diksi, struktur kalimat
(2) aspek nonkebahasaannya dengan indikatiornya penguasaan topik,  keberanian, penalaran, dan gerak/mimik.

Untuk menangkap isi berita, kita harus bisa mengenal pokok-pokok isi berita. Sedangkan untuk menyimak berita yang disebarluaskan melalui media elektronik, baik radio maupun televisi, diperlukan berbagai kemampuan. Ada tiga kemampuan yang diperlukan untuk menyimak isi berita yaitu
a. kemampuan berkonsentrasi
Kemampuan berkonsentrasi digunakan agar seseorang tidak gampang kehilangan berita yang diikuti
b. kemampuan memahami isi
Kemampuan memahami isi harus dimiliki seseorang untuk menangkap dan mencerna isi berita.
c. kemampuan untuk mengendapkan informasi
Kemampuan pengendapan informasi mesti dimiliki seseorang agar berita itu bisa dimengerti maknanya.

Pokok-pokok isi berita yang kita simak melalui media elektronik dapat kita tangkap dengan menggunakan rumus 5 W + 1 H. Unsur-unsur dari lima W dan H itu adalah "what (apa), who (siapa), when (kapan), where (di mana), why (mengapa), dan how (bagaimana)". Jika dijabarkan, keenam unsur dalam rumus tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Kata what atau apa digunakan untuk menemukan tema atau nama peristiwa yang terdapat dalam berita.
2. Kata who atau siapa digunakan untuk mencari pelaku atau orang yang mengalami atau berperan dalam peristiwa.
3. Kata when atau kapan digunakan untuk mencari tahu waktu yang berkaitan dengan saat terjadinya peristiwa.
4. Kata where atau di mana digunakan untuk melihat tempat terjadinya peristiwa.
5. Kata why atau mengapa digunakan untuk mencari penyebab terjadinya peristiwa.
6. Kata how atau bagaimana digunakan untuk mengetahui urutan terjadinya peristiwa.

Contoh menyimak berita :
Nama Program : Reportase Sore
Stasiun Televisi : Trans Tv
Waktu : Pukul 16.00 WIB

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgr5OaTxE31-teqpOj1PqmpG840EZZUzIBgE5EvTE2S2nz7PZJgikSFjRdO7UPW5i5eb1_54JfomPyzTplnNJFnRwORje-5Lz4N3B-X6FHrWX_xDbBnHCGIxqfFiQney6pKrn-JjdeX4U6U/s1600/shsh.jpg

• Arus Balik 2013 :
Kemacetan parah terjadi di daerah Karawang,Jawa Barat, pemudik harus berhati-hati menggunakan jalan, sedangkan lalu lintas tol Cikampek Purwakarta sangat lancer. Diperkirakan kecametan akan terus berlangsung hingga malam hari.

• Pembunuhan Sadis :
Pembunuhan sadis yang mengakibatkan 1 orang tewas teraniaya secara sadis yaitu seorang wanita karir manager asuransi yang bernama Francesisca. Kabarnya pelaku telah menyerahkan diri ke Mabes Polri karena telah tertangkap camera CCTV di lokasi kejadian. Motif pembunuhan disebabkan karena si pelaku ingin menguasai harta korban.

• Akibat Mengantuk :
Seorang supir minibus menabrak 1 motor dan 1 becak di daerah Pasuruan,Jawa Barat akibat mengantuk, minibus mudik ini mengakibatkan 1 orang tewas dan 4 orang lainnya luka-luka.

• Kemacetan Parah :
Kemacetan panjang terjadi daerah Tegal Karang,Jawa Barat. Kemacetan akibat adanya pertemuan titik seluruh kendaraan dari arah berlawanan pada arus mudik.

• Bunga untuk HUT RI :
Pergantian bunga tahun 2013 ini dilakukan di seluruh wilayah DKI Jakarta dalam rangka HUT Republik Indonesia yang ke 68 tahun. Tanaman hias yang berbentuk macam-macam buah besar ini menghiasi berbagai titik kota di Jakata.

• Harga Daging Sapi Masih Tinggi :
Di sejumlah Pasar Tradisional di Jabodetabek harga daging sapi masih saja melambung tinggi walaupun setelah lebaran. Pemerintah sempat menjanjikan harga daging sapi akan turun menjelang lebaran,tapi hingga saat ini masih saja tinggi, disebabkan karena daging sapi yang diimpor dari Australia masih di kandang dan belum di distribusikan ke pasar-pasar.

• Oleh-oleh Pulang Kampung 2013 :
Pemudik yang hendak melintasi daerah jalur Pantura Demak, Jawa Barat. Pemudik yang singgah membeli oleh-oleh Semangka Inul tersebut kebanyakan akan pulang ke Jakarta. Rasa semangkanya pun tak kalah hebat dengan semangka-semangka lainnya.
C. Menyimak Pidato
Pidato adalah sebuah kegiatan berbicara di depan umum atau berorasi untuk menyatakan pendapatnya, atau memberikan gambaran tentang suatu hal. Pidato biasanya dibawakan oleh seorang yang memberikan orasi-orasi dan pernyataan tentang suatu hal/peristiwa yang penting dan patut diperbincangkan. Pidato merupakan salah satu teori dari pelajaran bahasa indonesia.
Menyimak pidato adalah kegiatan untuk mendapatkan informasi dan juga menambah wawasan. Dengan bertambahnya pengetahuan dan wawasan seseorang akan lebih mampu berpikir dan bertindak.
Beberapa hal yang perlu dilakukan pada saat menyimak pidato sebagai berikut.
1. Menyimak isi pidato dari awal sampai akhir. Hal ini dilakukan agar penyimak dapat menangkap keseluruhan gagasan, pendapat, atau pesan yang disampaikan pembicara.
2. Menyimak isi pidato dengan cermat dan teliti. Bila perlu, penyimak dapat mencatat hal – hal penting yang disampaikan dalam pidato. Hal tersebut dilakukan untuk membantu penyimak mengingat kembali gagasan, pendapat, dan pesan yang disampaikan dalam pidato.
3. Dengan menyimak pidato secara cermat, diharapkan penyimak pidato dapat memahami isi pidato sehingga dapat memberikan komentar terhadap gagasan, pendapat, dan pesan pidato.
Kegiatan memberikan komentar berarti memberikan tanggapan atas suatu gagasan, pendapat, dan pesan yang disampaikan oleh orang lain. Oleh karena itu, komentar yang diberikan hendaknya mudah dipahami dan tidak menyinggung perasaan orang lain. Selain itu, komentar yang diberikan harus disertai dengan alasan yang logis dan meyakinkan.
Hal – hal yang perlu diperhatikan agar komentar dapat dipahami dengan baik sebagai berikut :
1. Komentar dikemukakan dalam uraian yang tersusun dengan baik.
2 Komentar harus terarah pada sasran yang diinginkan, jelas, menarik, dan meyakinkan.
3. Kalimat dan pilihan kata yang digunakan hendaknya tepat dan mudah dipahami.
4.  Bila perlu, komentar dapat dilengkapi dengan fakta yang relevan
Materi pidato dapat diambil secara langsung maupun melalui rekaman kaset atau video. Supaya simakan menarik perhatian siswa, sebaiknya materi memiliki persyaratan antara lain:
(a) menarik,
(b) aktual,
(c) bahasanya komunikatif.
Setelah siswa menyimak tugas siswa selanjutnya adalah :
(a) menjawab pertanyaan yang sudah disiapkan oleh guru,
(b) menemukan hal-hal yang penting dalam pidato,
(c) menyimpulkan isi pidato.
Penilaian menyimak pidato ini dapat dilakukan dengan melihat kemampuan siswa memahami pidato lewat aspek kebahasaan dan nonkebahasaan.
D. Menyimak Khotbah
Khotbah adalah semacam pidato terutama yang menguraikan ajaran agama dan kepercayaan. Orang yang berkhotbah dinamakan khotib.
Pada saat mendengarkan sebuah khotbah harus memerhatikan beberapa hal sebagai berikut :
a.Tulislah dahulu rincian dari khotbah, langkahnya sebagai berikut.
1)Tulis judul atau tema yang diangkat dalam khotbah.
2)Nama pengkhotbah dan latar belakangnya.
3)Waktu dan tempat khotbah.
b.Temukan isi pokok khotbah, langkahnya sebagai berikut.
1)Dengarkanlah dengan saksama dan penuh konsentrasi, khotbah yang akan disampaikan.
2)Buatlah catatan kecil untuk mencatat kata-kata yang menjadi kunci garis besar khotbah.
3)Susunlah kata-kata kunci menjadi sebuah kerangka dasar (pokok-pokok) isi khotbah.
4)Mengembangkan kerangka khotbah menjadi sebuah rangkuman khotbah yang baik, dengan tidak mengubah isinya.
3.Berlatih Mendengarkan Khotbah dan Menemukan Isi Pokoknya
Hal-hal yang dinilai dalam berkhotbah antara lain suara, kontak mata dengan audiens, postur(gerak tubuh), bahasa, isi materi yang disampaikan dan lain-lain.
Contoh menyimak khotbah :
Nama Pengkhotbah            :   Hj. Iskandar Siregar
Waktu Khotbah                  :  09.25 Wib Jum’at 20-07-2012
Tempat Khotbah                :  Masjid (Al-Istiqomah)
Tema                                   : Menyambut Bulan Suci Ramadhan
Butir-butir pokok/penting isi khotbah dan kata kunci :
1.     Bulan suci ramadhan
2.     Pahala yang berlipat ganda di bulan suci ramadhan
3.     Shalat tarawih,infak,sedekah,tadarus adalah cara mendapatkan pahala di bulan puasa
4.     Melatih kesabaran dan hawa nafsu
5.     Bulan ramadhan wajib jika kamu sudah baliq
6.     Menyambut bulan puasa dengan hati yang tenang dan senang
Ringkasan Khotbah :
          Bulan suci ramadhan adalah bulan di mana kita di perintahkan oleh Allah SWT untuk berpuasa danberbuat baik , karna di bulan suci ini amal perbuatan baik pahalanya akan dilipat gandakan . berbuat baik di bulan ramadhan bisa di lakukan dengan cara shalat tarawih,sedekah,tadarus dan lainnya.
          Di bulan ramadhan kita di tuntut untuk sabar dan menahan hawa nafsu karna dua hal itu dapat membatalkan puasa. Bulan suci ramadhan wajib di lakukan oleh umat muslim jika sudah melewati akhir baliq.dalam menyambut bulan puasa haruslah dengan hati yang ikhlas dan senang .maka hikmah bulan puasa akan terasa.
Tanggapan :
          Dengan saya menyimak khotbah ini saya mengetahui makna dari bulan suci ramadhan yang penuh berkah dan pahala.bulan ini sangat penting bagi umat muslim. Karna bulan suci Ramadhan adalah bulan mensucikan hati .
E. Menyimak Ceramah
Ceramah adalah pidato yang bertujuan memberikan nasehat dan petunjuk-petunjuk sementara ada audiensi yang bertindah sebagai pendengar. Ceramah dapat dilaksanakan kapan saja, tidak ada rukun dan syaratnya, tidak ada mimbar tempat khusus pada pelaksaannya, waktu tidak dibatasi dan siapapun boleh berdakwah, dapat dilakukan dengan cara kreatif dan inovatif seperti (seminar, lokakarya, pelatihan, atau sarasehan).
Teks ceramah atau pidato terdiri atas :
      Pembukaan, pembukaan yaitu berisi ucapan terima kasih atau puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
      Isi, isi ceramah berisi hal-hal penting yang ingin disampaikan.
      Penutup, penutup ceramah berisi kesimpulan dan kata penutup ceramah.
Kegiatan ceramah harus memperhatikan hal-hal antara lain : suara, intonasi, gaya bahasa, sikap, gerak-gerik, mimic sehingga pendengar dapat tertarik dengan apa yang diungkapkan.
Selanjutnya, dalam berceramah perlu memperhatikan hal-hal berikut :
1. Pembukaan
Hindarkan penampilan yang memperlihatkan kekurangsiapan. Hal ini akan mengurangi kepercayaan hadirin. Arahkan pandangan ke seluruh hadirin agar dapat mengenal pendengar semua. Mulailah berbicara dengan tenang dan ucapkan kata pembukaan.
2. Penyampaian uraian
Uraian hendaknya disampaikan secara mantap, logis dan cermat. Kalimat tersusun baik, intonasi dan aksentuasi jelas.
3. Transisi
Dalam penyajian, pemindahan topik hendaknya dilakukan melalui perbuatan operasional dengan jeda, mengubah sikap taat akan membahas topik baru.
4. Menjawab pertanyaan
Saat menjawab hendaknya menjawab sebatas pertanyaan saja dan jangan mengungkapkan yang tidak ada hubungan dengan pertanyaan.
5. Menanggapi pendapat
Dalam menanggapi pendapat hendaknya memberikan tanggapan yang sewajarnya, baik yang menyatakan persetujuan atau penolakan.
6. Menyampaikan kesimpulan dan penutup
Sampaikan kesimpulan pada akhir ceramah, bukan pada akhir pembahasan masalah! Dalam hal ini harus tercermin adanya gagasan yang memuat pada saat tanya jawab.
Contoh menyimak ceramah :
Assalamualaikum Wr. Wb.
Bismilahirobil alamin, alhamdulilahirobil alamin, washolatuwasalamu ala asrofil an biya iwal mursalin, sayidina wamaulana muhamdin wa ala alihi wasohbihi azma’in amma ba’du.
Pemirsa yang di rakhmatkan oleh allah swt. Salah satu dr rukun iman yg k 6 mengajarkan kepada kita untuk beriman kepada hari akhirat, hari yang dimulai dengan k­­enghancuran alam ini yg dalam istilah kerennya disebut the last day of the world, dimana air laut tumpah ke darat, planet planet bertabrakan, gunung meletus,bumi gempa, lalu semua mkhluk hidup itu mati. Terjadilah kebangkitan setelah mati itu dalam kehidupan yg disebut kehidupan akhirat, pada kehidupan akhirat itu allah menjelaskan pada suroh al abasa ayat 34 sampai 38, yang artinya
Hari dimana setiap orang akan lari dri sodaranya, dari ibu dan bapaknya, dan dari istri dan anak-anaknya. Serta setiap orang pada hari itu memiliki kesibukannya masing-masing.
Dari suroh tersebut dapat disimpulkan bahwa orang tuatdk lagi sempat memikirkan anaknya, seorang suami tidak lg sempat memikirkan istrinya, dan seorang teman pun tidak akan sempat memikirkan temannya, tiap orang sibuk dengan persoalan sendiri-sendiri untuk mempertangging jawabakan perbuataanya di dunia ini, dalam keadaan semacam itu dimana orang sibuk dengan persoalannya masing-masing, ada 7 golongan manusia yg mereka tenang-tenang saja, orang lain bingung mereka kalem, orang lain kepanasan mereka keteduhan, siapa mereka? Inilah yang akan kita bicarakan pada kesempatan kali ini.
Nabi muhamad SAW bersabda “Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah di bawah naungan-Nya, pada hari, yang tidak ada naungan kecuali naungan-allah swt,
Subhanalah, siapakah 7 golongan orang tersebut, yaitu :
Yang pertama imamun adil, pemimpin yang adil, hakim yang adil. Subhanallah, jika saja ada pemimpin yang adil.sungguh negeri Indonesia yang tercinta ini akan lebih baik dan makmur.
Yang kedua, pemuda yang aktif, gesit, dalam ibadah kepada Allah SWT.Aktivitasnya mendekatkan dirinya kepada Allah SWT.

Yang ketiga, manusia, hamba Allah, yang hatinya senang berada di dalam masjid. Dia betah di masjid. Shalat berjama'ah, ia senang, subuh-subuh ia menegakkan shalat berjamaah. Allahu Akbar, tentu ini hamba Allah yang benar-benar beriman kepada Allah.

Kemudian yang keempat, orang yang bersedakah yang tangan kanannya memberi tapi tangan kirinya tidak tahu. Subhanallah.. Apa ini? inilah Orang yang ikhlas, orang yang tidak riya dan tidak ujub. 
Kemudian yang kelima, orang yang saling mencintai karena Allah, bertemu karena Allah, berpisah karena Allah.
Yang keenam ini sangat sulit yaitu, pemuda yang dirayu, digoda, oleh wanitacantik yang memiliki kekayaan, lalu ia berkata: "Aku takut kepada Allah".  Keinginan maksiatnya ada, tapi rasa takutnya kepada Allah lebih hebat, sehingga ia tidak mau melakukan kemaksiatan. Kita sangat merindukan pemuda, yang memiliki kualitas keimanan yang luar biasa, sehingga ia mampu menahan dari berbagai macam godaan. 
Kemudian yang ketujuh, yaitu pemuda, atau hamba Allah, atau orang yang dalam ingatannya kepada Allah, dalam ibadahnya, dalam doanya, dalam dzikirnya, ia menangis. Allahu Akbar, menangis.. Dua tetesan yang dibanggakan Allah SWT di hari akhir, pertama tetesan darah fii sabilillah, kedua tetesan air mata karena menangis, takut azab Allah, karena merasa bersalah atas segala dosa yang ia lakukan kepada Allah, karena ia sangat mencintai Allah. 
Subhanallah.. Inilah golongan yang kelak mendapat pertolongan Allah di hari akhir kelak. Demikian lah yang dapat saya sampaikan, mudah”an dapat bermanfaat bagi anda semua. Mohon maaf bila ada kesalahan ataupun kekurangan apapun. Subhanakallahumma wabihamdika asyhaduallaailaahailla anta astaghfiruka wa atubuilaik. Bilahitaufik wal hidayah. Wassalamu'alaikum Wr. Wb..
F. Menyimak Diskusi
Diskusi adalah pertemuan ilmiah untuk bertukar fikiran, baik dalam kelompok kecil maupun besar, mengenai suatu masalah.
Di dalam menyimak diskusi,  agar siswa mampu menyimak dengan baik ada hal-hal yang harus diperhatikan. Berikut ini adalah poin-poin yang perlu dilakukan dalam menyimak diskusi:
1. Menyimak dengan konsentrasi. Artinya siswa ketika diskusi berlangsung disarankan menyimak dengan konsentrasi penuh dan pemahaman yang baik sehingga siswa mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
2. Menelaah apa yang telah disampaikan siswa lain ketika menyampaikan hasil tulisannya. Siswa dapat mencari arah dan tujuan dari apa yang telah disimaknya, menemukan tema sentral, dan mengamati serta memahami alat peraga sebagai penegas siswa lain ketika menyampaikan hasil tulisannya.
3. Menyimak dengan kritis. Siswa diharapkan mampu menghubungkan yang dikaitkan pembicara dengan pengetahuan dan pengalaman serta dapat melakukan evaluasi terhadap teman/kelompok lain ketika menyampaikan hasil diskusi.
4. Membuat catatan. Membuat catatan dengan baik agar tidak menimbulkan keraguan. Catatan yang baik adalah catatan yang singkat, padat, dan jelas.
5. Menanggapi apa yang telah disampaikan siswa lain. Memberi tanggapan kepada siswa atau kelompok lain diharapkan mampu meningkatkan daya kritis siswa dan kemampuan berbicara siswa. Selain itu, memberikan tanggapan adalah bentuk keaktifan siswa dan menunjukan bahwa siswa tersebut benar-benar menyimak dengan baik.
Langkah-langkah untuk mencatat pokok-pokok pembicaraan dalam diskusi adalah sebagai berikut :
1)      Mengikuti diskusi sampai selesai
2)      Menyimak dengan seksama pembicaraan dalam diskusi
3)      Mencatat pokok-pokok pembicaraan dalam diskusi
Pokok-pokok pembicaraan yang harus dicatat sebagai berikut :
1)      Orang yang melakukan pembicaraan dan mengungkapkan pendapat
2)      Isi pembicaraan meliputi :
-         Apa yang dibicarakan
-         Siapa yang dibicarakan
-         Tempat terjadinya pembicaraan
-         Waktu terjadinya pembicaraan
-         Penyebab terjadinya pembicaraan
-         Bagaimana sesuatu yang dibicarakan terjadi
3)      Melaporkan pokok-pokok pembicaraan yang telah dicatat secara tertulis dan lisan, dapat dibuat dalam bentuk rangkuman. Adapun langkah-langkah membuat laporan sebagai berikut :
-         Mencatat pokok-pokok pembicaraan diskusi
-         Mencermati kembali pokok-pokok diskusi yang telah dicatat
-         Mengubah pokok pembicaraan ke dalam kalimat
-         Merangkaikan kalimat menjadi paragraf yang runtut dan padu.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hakekat dari ilmu menyimak adalah suatu aktivitas yang mencakup kegiatan mendengar dan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menginterprestasi, menilai dan merealisasi atas makna yang terkandung dalam bahan simakan.
Jadi menyimak sangatlah penting bagi para pelajar terutama siswa SD, menyimak bertujuan untuk menangkap, memahami pesan, ide serta gagasan yang terdapat pada materi atau bahasa simakan. Keterampilan menyimak sangatlah penting, baik di luar maupun di sekolah.
Kegiatan menyimak ternyata besar sekali peranannya dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dalam kehidupan keluarga atau rumah tangga, di masyarakat di pabrik, di kantor, di perusahaan, di sekolah dan sebagainya. Sehingga menyimak berperan  dalam mengetahui hal-hal yang penting dalam kehidupan, seperti dalam menyimak berita, ceramah, khotbah, diskusi dan diskusi.