Wednesday, May 6, 2015

IMPLEMENTASI TQM DI SEKOLAH DASAR



PENDAHULUAN

Total Quality Management (TQM) atau dengan terjemahannya dalam Bahasa Indonesia “Manajemen Kualitas Terpadu”, merupakan konsep yang mengutamakan kualitas/mutu, tidak hanya diterapkan dalam dunia bisnis atau industri, tetapi akhir-akhir ini juga telah diterapkan dalam dunia pedidikan. “Customers’ satisfaction oriented”, melalui optimalisasi dan aspek-aspek manajemen inilah yang menjadi obsesi dalam penerapan TQM, sehingga pelanggan (costumer) akan merasa puas dengan kualitas produk/jasa yang dihasilkan. 
Memasuki era otonomi yang baru, sebagai sekolah negeri dibawah naungan negara diharapkan untuk bisa mandiri dan mampu untuk menggali potensi yang ada di dalam sekolahnya. Suatu tantangan yang patut mendapat respon dari pihak penyelenggara pendidikan negeri, agar di era otonomi mereka harus dapat mengoptimalkan kinerja tanpa ketergantungannya pada pemerintah. Pihak sekolah harus benar-benar menata kembali lembaga sekolah dengan manajemen modern dan profesional. Sekolah negeri harus benar-benar inovatif memberdayakan potensi sekolah di tengah masyarakat menampilkan produktivitas yang tinggi, sehingga ketergantungan tersebut bisa dikurangi. Sekolah merupakan salah satu tumpuan untuk memperbaiki sumber daya manusia. 
Oleh karena itu, sekolah merupakan tempat utama dalam memperbaiki kualitas dan persiapan awal untuk menghadapi kompetisi yang ada pada zaman sekarang ini. Yaitu dengan cara menciptakan manajemen sekolah yang baik dan berkualitas, karena manajemen sekolah adalah tempat untuk menciptakan kualitas dan keunggulan tersebut. Manajemen sekolah akan terlaksana jika didukung dengan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kemampuan, integrasi dan kemauan yang tinggi. Dari sinilah penerapan TQM yang memprioritaskan kehandalan mutu dapat diterapkan dalam dunia pendidikan guna menghasilkan kualitas pendidikan terbaik di lingkungan sekolah.






 PEMBAHASAN 

A. Pengertian TQM 

Total Quality Management (TQM) atau Manajemen Mutu Terpadu adalah Sistem manajemen dengan pengawasan menyeluruh dari seluruh anggota organisasi (warga sekolah) terhadap kegiatan sekolah, mutu pendidikan adalah derajat keunggulan dalam pengelolaan pendidikan secara efektif dan efisien untuk melahirkan keunggulan akademis dan ekstrakurikuler pada peserta didik yang dinyatakan lulus dalam satu jenjang  dan program pembelajaran tertentu.
 Berkaitan dengan manajemen mutu terpadu (Total Quality Management) dapat dikatakan bahwa konsep mutu memerlukan komitmen serta keterlibatan pihak manajemen pendidikan untuk memenuhi keinginan atau kepuasan pelanggan secara konsisten, semua warga sekolah bertanggung jawab atas kualitas pendidikan. Manajemen mutu terpadu bertujuan untuk memperbaiki kualitas sekolah secara terus menerus/ berkesinambungan.

B. Metode Penelitian

Penelitian dilakukan di SD Negeri 1 Kemasan sebagai SD model. Penelitian ini menggunakan model pendekatan deskriptif kualitatif  hal ini dimaksudkan untuk dapat mendeskripsikan implementasi Total Quality Manajemen (TQM), kondisi prasyarat TQM agar bisa diimplementasikan dan hambatan serta pemecahannya. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik kajian dokumentasi, wawancara mendalam serta observasi.

C. Hasil Penelitian 

Keberhasilan penerapan TQM dalam dunia usaha/industri telah dijadikan inspirasi bagi perbaikan kualitas di sektor atau bidang lainnya, termasuk bidang pendidikan.
TQM dalam bidang pendidikan haruslah mengutamakan pemenuhan kebutuhan pelanggan pendidikan dengan cara mengadakan perbaikan secara berkesinambungan terhadap seluruh aspek spesifik yang ada dalam lembaga pendidikan, terutama bidang kurikulum yang terkait dengan kegiatan belajar-mengajar bagi siswa, dengan melibatkan seluruh unsur pimpinan dan staf yang ada dalam suatu lingkungan lembaga pendidikan atau sekolah. Keberhasilan lembaga pendidikan sebagai organisasi dalam mencapai prestasi yang membanggakan tidaklah diperoleh dengan begitu saja, tetapi sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor pendukungnya, diantaranya adalah sumber daya manusia yang handal, fasilitas yang mendukung dan sistem pengelolaan manjemen. 
Ketiga faktor tersebut yang paling berpengaruh adalah pengelolaan manajemen sekolah, karena dengan pengelolaan manajemen sekolah yang baik, sistem pendidikan dapat berjalan dengan baik, walaupun SDM yang tersedia dan fasilitas yang ada kurang memadai. Konsep manajerial di sekolah dapat menggunakan konsep TQM yang dapat diterapkan dalam 3 hal yaitu dalam hal pembiayaan, administrasi kurikulum dan proses belajar mengajar di kelas. Para ahli mengembangkan suatu model sederhana untuk mengimplementasikan TQM (Manajemen Mutu Terpadu) di sekolah. Model tersebut terdiri dari komponen-komponen berikut : Tujuan : Perbaikan terus menerus, artinya mutu selalu diperbaiki dan disesuaikan dengan perubahan yang menyangkut kebutuhan dan keinginan pelanggan. Prinsip : Fokus pada pelanggan, perbaikan proses dan keterlibatan total. Elemen : Kepemimpinan, pendidikan dan pelatihan, struktur pendukung, komunikasi, ganjaran dan pengakuan serta pengukuran. Prinsip-prinsip TQM yang diterapkan di sekolah :
Adapun kondisi dan syarat- syarat TQM agar dapat berlangsung di SD Negeri 1 Kemasan yaitu: 
1. Sekolah harus secara terus menerus melakukan perbaikan mutu produk (output) sehingga dapat memuaskan para konsumen baik eksternal maupun internal. 
2. Memberikan kepuasan kepada warga sekolah, komite sekolah, penyumbang dana pendidikan di sekolah tersebut. 
3.  Memiliki wawasan jauh kedepan. 
4.  Fokus utama ditujukan pada proses, kemudian baru menyusul hasil. 
5. Menciptakan kondisi di mana setiap warga sekolah aktif berpartisipasi dalam menciptakan keunggulan mutu. 
6. Menciptakan kepemimpinan yang berorientasi pada bawahan dan aktif memotivasi warga sekolah bukan dengan cara otoriter, sehingga diperoleh suasana yang kondusif bagi lahirnya ide-ide baru. 
7. Rela memberikan ganjaran, pengakuan bagi yang sukses dan mudah memberikan maaf bagi yang belum berhasil/berbuat salah.
8. Setiap keputusan yang diambil harus berdasarkan pada data dan berdasarkan pengalaman/ pendapat. 
9. Setiap langkah kegiatan harus selalu terukur jelas, sehingga pengawasan lebih mudah. 
10. Program pendidikan dan pelatihan hendaknya menjadi urutan utama dalam upaya peningkatan mutu. 



Sementara penerapan TQM di SD Negeri 1 Kemasan dapat digambarkan atau dilakukan pada hal-hal berikut : 
v  Sistem pembiayaan (keuangan sekolah)
Pengelolaan pembiayaan di sekolah perlu untuk dilakukan, karena dengan pengelolaan keuangan di sekolah secara baik dan transparan, dapat menumbuhkan tingkat kepercayaan dalam masyarakat. Masyarakat sering kali melakukan evaluasi terhadap keuangan sekolah, baik itu dana yang berasal dari pemerintah maupun dana insedental yang berasal dari siswa. Evaluasi ini dilakukan ketika rapat bersama wali murid. Karena itu pengelolaan keuangan dengan menerapkan konsep TQM, yaitu pengelolaan mutu dengan mengedepankan transparansi dan menajemen fiskal yang baik. Dengan pengelolaan yang seperti ini diharapkan mampu meningkatkan taraf kepercayaan masyarakat terhadap sekolah. 

v  Manajemen proses belajar mengajar di kelas
 Pendidikan adalah sesuatu yang berkaitan dengan pembelajaran masyarakat. Jika TQM bertujuan untuk memiliki relevansi dalam pendidikan, maka ia harus memberi penekanan pada mutu pelajar. Hal itu tidak akan terwujud jika TQM tidak memberi kontribusi yang substansial bagi mutu dalam pendidikan. Pada saat sebagian besar lembaga pendidikan dituntut untuk mengerjakan lebih baik lagi, penting baginya untuk memfokuskan diri pada aktifitas utama pembelajaran. Lembaga pendidikan yang menggunakan prosedur mutu terpadu harus menangkap secara serius isu-isu tentang gaya dan kebutuhan pembelajaran. Sehingga menciptakan strategi individualisasi dan diferensiasi dalam pembelajaran. Siswa adalah pelanggan utama, dan jika model pembelajaran tidak memenuhi kebutuhan siswa, maka dapat dikatakan bahwa lembaga pendidikan tersebut belum mencapai mutu terpadu. Karena itu, pelaku pendidikan (guru) harus terus-menerus melakukan perbaikan guna menghasilkan mutu terpadu yang optimal. Seorang guru dituntut untuk senantiasa berinovasi dalam proses pembelajaran. Sehingga siswa (pelanggan) dapat terlayani dengan baik dalam hal pendidikan, yang pada akhirnya lembaga pendidikan dapat mengikat pelanggan karena perbaikan yang dilakukannya melalui konsep TQM tersebut. 



v  Manajemen kegiatan ekstrakurikuler disekolah
Kegiatan ekstrakurikuler yang diadakan oleh sekolah masih sedikit. Kegiatan ekstrakurikuler ini berupa  ekstra tari, BTQ dan Pramuka. Kegiatan ini diikuti oleh semua siswa. Dalam kegiatannya dipandu oleh guru dari luar sekolah, namun masih tetap dalam pengawasan guru sekolah.

v  Pengelolaan nilai secara transparan
Proses penilaian pada siswa umumnya mencakup tiga hal, yaitu kognitif, psikomotorik, dan afektif. Dalam memperoleh ukuran nilai dari ketiga hal tersebut, guru akan desain penilaian yang ditetapkan. Artinya rumusan yang digunakan untuk mendapatkan nilai akhir (nilai raport) telah ditetapkan terlebih dahulu sehingga dari setiap guru desain penilaiannya sama. Sehingga keseragaman nilai dalam satu sekolah hampir sama. Dengan keseragaman nilai yang hampir sama akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sekolah karena memberikan penilaian yang berkualitas pada siswa. Hal ini sesuai dengan penerapan konsep TQM yaitu, pengelolaan nilai secara transparan dan akuntabel, serta perbaikan pengelolaannya secara terus-menerus akan memberikan kepuasan tersendiri kepada pelanggan pendidikan, dalam hal ini siswa dan masyarakat. 

Hambatan dan kendala TQM sebagai wujud peningkatan kualitas
Implementasi konsep manajemen apapun selalu dihadapkan pada hambatan tertentu yang menjadi kendala. Demikian juga pada implementasi TQM yang terjadi di SD N 1 Kemasan. Permasalahan itu sering dijumpai di lapangan yaitu sikap mental sebagian pengelola sekolah yang kurang sejalan dengan semangat peningkatan mutu. Kurang adanya tindak lanjut dari evaluasi program, gaya kepemimpinan yang kurang mendukung.
Kunci untuk mengatasi hambatan diatas adalah mengkomunikasikan dan mensosialisasikan perubahan pada sistem manajemen kepada semua pihak yang terlibat. Hal ini mencakup membangun komitmen untuk perubahan dan partisipasi semua pihak terkait dan memberdayakan tim kerja. Sehingga dapat mencapai kualitas yang diharapkan.


 PENUTUP / KESIMPULAN 

Dari pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan:
1. TQM adalah pendekatan manajemen pada suatu organisasi, berfokus pada kualitas dan didasarkan atas partisipasi dari keseluruhan sumber daya manusia dan ditujukan pada kesuksesan jangka panjang melalui kepuasan pelanggan dan memberikan manfaat pada anggota, organisasi (sumber daya manusianya) dan masyarakat. TQM juga diterjemahkan sebagai pendekatan berorientasi pelanggan yang memperkenalkan perubahan manajemen yang sistematik dan perbaikan terus menerus terhadap proses, produk, dan pelayanan suatu organisasi. 

2. Adapun penerapan TQM di Sekolah dapat digambarkan sebagai berikut : 
·         Sistem pembiayaan (Pemerintah dan iuran siswa) 
·         Manajemen proses belajar mengajar di kelas
·         Manajemen kegiatan ekstrakurikuler disekolah
·         Pemetaan Daftar pelajaran dan 
·         Pengelolaan nilai secara transparan 

Selain itu dalam penerapannya juga ditemui beberapa hambatan, namun hambatan tersebut dapat teratasi dengan membangun komitmen serta keterlibatan pihak manajemen pendidikan untuk memenuhi keinginan atau kepuasan pelanggan secara konsisten.

Daftar Pustaka

Darmadji, A. (2008). Implementasi TQM sebagai upaya Peningkatan Mutu Pendidikan di MAN Model Yogyakarta. el-Tarbawi , No 2 Vol 1.
Warno. (2013, Juni 25 ). IMPLEMENTASI TQM DI SEKOLAH. Dipetik 04 16, 2015, dari Makalah Ilmiah ***** warno blog: www.makalahilmiahwarnoblog.com
Yathie. ( 2013, Desember 21). yathie's blog. Dipetik April 14, 2015, dari yathie's blog: www.yathies.blogspot.com

No comments: